1 Pengenalan JavaScript
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di
sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox,
Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web(ditempelkan
pada kode HTML) menggunakan tag SCRIPT. Dengan bahasa ini, kemampuan HTML
menjadi lebih luas.
# Sejarah
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah
nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi
JavaScript.
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para
programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama
LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut.
[ Bahasa pemrograman inilah yang
akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa
antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek
rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat
AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.
2. Syntax/ Penulisan JavaScript
Syntax JavaScript mengacu pada seperangkat aturan yang menentukan bagaimana
bahasa tersebut akan ditulis (oleh pemrogram/ brainware) dan diterjemahkan (oleh browser).
Sintaks JavaScript bersifat case sensitive, artinya huruf kecil dan huruf besar adalah
berbeda. Setiap baris kode javascript dipisahkan baris baru atau bisa juga titik koma (;).
Komentar dalam javascript di awali dengan // atau ditulis diantara /* dan */
<html>
<body>
Percobaan memakai javascript:<br>
<script language = "javascript">
<!--
document.write("selamat mencoba
javascript<br>");
document.write("semoga sukses!");
//-->
</script>
</body>
</html>
Perhatikan bahwa coding di atas tidaklah asing
bagi anda, kecuali mungkin bagian:
<script language = "javascript">
<!--
document.write("selamat mencoba
javascript<br>");
document.write("semoga sukses!");
//-->
</script>
Kode di atas itulah yang dinamakan dengan JavaScript.
• JavaScript diawali dengan tag <SCRIPT> dan diakhiri dengan tag </SCRIPT>
• Di dalam tag <SCRIPT> terdapat atribut LANGUAGE yang diisi dengan value
“JavaScript”.
• Tag tersebut oleh browser akan dikenali sebagai JavaScript dengan menerjemahkan kode
di antara <SCRIPT> … </SCRIPT>
• Tanda <!– dan //> disertakan dengan tujuan agar sekiranya browser tidak mendukung
JavaScript maka bagian tersebut akan diperlakukan sebagai komentar/remarks.
• Kode di atas disebut sebagai pernyataan
• Pernyataan adalah sebuah perintah pada JavaScript yang berdiri sendiri dan menghasilkan
suatu tindakan.
• Pada pernyataan di atas, JavaScript akan berfungsi menampilkan string pada bagian
“….”.
document.write("selamat mencoba javascript<br>");
document.write("semoga sukses!");
• Jika terdapat lebih satu pernyataan, maka antara pernyataan yang satu dengan pernyataan
yang lain harus dipisahkan dengan tanda titik-koma (;)
• JavaScript di atas terdiri dari 2 (dua) pernyataan untuk menampilkan string “selamat
mencoba javascript” dan teks “semoga sukses” pada baris selanjutnya.
NOTE: hasil kerja dapat dites dengan menyimpannya dengan format (*.html), kemudian
hasilnya dapat kita lihat dengan membuka file tersebut menggunakan web browser.
3. Implementasi dan Contoh-Contoh JavaScript
Implementasi JavaScript secara umum adalah untuk membuat laman web semakin
interaktif. Karena jika pengkodean berbagai fungsi hanya dilakukan menggunakan bahasa
HTML, akan sangat sulit dan tidak efisien bahkan tidak bisa dan akhirnya hanya tampilan
web yang statis yang ada.
Maka digunakanlah javascript sebagai tambahan untuk menangani hal tersebut. Di bawah
ini adalah beberapa sampel penggunaan JavaScript yang disispkan pada tag HTML :
1. Menuliskan teks
<html>
<body>
<script type="text/javascript">
document.write("Hello World!")
</script>
</body>
</html>
#. Memformat teks dengan tag HTML
<html>
<body>
<script type="text/javascript">
document.write("<h1>Hello World!</h1>")
</script>
</body>
</html>
#. JavaScript yang diletakkan pada bagian HEAD
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function message()
{
alert("This alert box was called with the onload event")
}
</script>
</head>
<body onload="message()">
</body>
</html>
#. JavaScript yang diletakkan pada bagian BODY
<html>
<head>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
document.write("This message is written when the page loads")
</script>
</body>
</html>
#. JavaScript eksternal/ terpisah
<html>
<head>
</head>
<body>
<script src="xxx.js">
</script>
<p>
The actual script is in an external script file called "xxx.js".
</p>
</body>
</html>
#. Deklarasi variabel, memberi nilai, dan menampilkannya
<html>
<body>
<script type="text/javascript">
var name = "Hege"
document.write(name)
document.write("<h1>"+name+"</h1>")
</script>
<p>This example declares a variable, assigns a value to it, and then
displays the
variable.</p>
<p>Then the variable is displayed one more time, only this time as a
heading.</p>
</body></html>
#. Fungsi
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function myfunction()
{
alert("HELLO")
}
</script>
</head>
<body>
<form>
<input type="button"
onclick="myfunction()"
value="Call function">
</form>
<p>By pressing the button, a function will be called. The function
will alert a
message.</p>
</body>
</html>
#. Fungsi dengan argumen
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function myfunction(txt)
{
alert(txt)
}
</script>
</head>
<body>
<form>
<input type="button"
onclick="myfunction('Hello')"
value="Call function">
</form>
<p>By pressing the button, a function with an argument will be
called. The function
will alert
this argument.</p>
</body>
</html>
*)Sebelum button”Call function” ditekan
*)Setelah button ditekan, fungsi aktif#. Fungsi dengan argumen (lagi)
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function myfunction(txt)
{
alert(txt)
}
</script>
</head>
<body>
<form>
<input type="button"
onclick="myfunction('Good Morning!')"
value="In the Morning">
<input type="button"
onclick="myfunction('Good Evening!')"
value="In the Evening">
</form>
<p>
When you click on one of the buttons, a function will be called. The
function will alert
the argument that is passed to it.
</p>
</body>
</html>
*)Sebelum ada button yang ditekan
*)Setelah “In The Morning” ditekan*)Setelah “In The Evening” ditekan
4 Kelebihan dan Kekurangan JavaScript
A. Kelebihan Javascript
1. Ukuran file kecil
Script dari javascript memiliki ukuran yang kecil sehingga ketika web yang memiliki
javascript ditampilkan di browser maka akses tampilannya akan lebih cepat dibandingkan
ketika browser membuka suatu web yang tidak memiliki script java. Hal ini juga sangat
berkepentingan dengan daya kerja server. Semakin kecil space suatu web yang disimpan
dalam suatu server maka daya kerja server ketika di browsing oleh user di internet akan
tidak terlalu berat, selain itu sifat javascript client side yang tidak perlu lagi di olah oleh
server ketika browser memanggil web dari sebuah server.
2. Mudah untuk dipelajari
Javascript merupakan bahasa semi pemograman yang merupakan gabungan antara bahasa
pemograman java dengan bahasa kode HTML sehingga disebut bahasa hybrid. Walaupun
javascript merupakan turunan dari java namun javascript tidak memiliki aturan yang
serumit java.
3. Terbuka
Javascript tidak terikat oleh hardware maupun software tertentu bahkan system operasi
seperti windows maupun unix. Karena ia bersifat terbuka, maka ia dapat dibuat maupun
dibaca di semua jenis komputer.
B. Kekurangan Javascript
1. Script tidak terencrypsi
Karena javascript bersifat client side, maka script yang kita buat di text editor dan
telah dijadikan web di server, ketika user merequest web dari server tersebut maka
sintak javascript akan langsung ditampilkan di browser. User bisa melihat dan
menirunya dari sourcenya.
2. Kemampuan terbatas
Walaupun javascript mampu membuat bentuk web menjadi interaktif dan dinamis,
namun javascript tidak mampu membuat program aplikasi sendiri seperti java.
3. Keterbatasan Objek
Javascript tidak mampu membuat kelaskelas yang bisa menampung objekobjek
tambahan seperti java karena javascript teleh memiliki objek yang builtin pada
sturktur bahasanya.