Aksi kejahatan online atau cyber crime terjadi setiap waktu. Di antara aksi itu ada brute force termasuk yang perlu diwaspadai.
Apa itu brute force attack,?Yaitu serangan yang mana memanfaatkan kelemahan keamanan website! Lalu, bagaimana cara agar bisa melindungi website supaya tidak menjadi korban dari penyerangan itu?
Di artikel ini,akan Dijelaskan secara lengkap Pengertian Brute Force dan Cara Ampuh Mencegahnya!
Apa itu Brute Force Attack?
Brute Force Attack, atau serangan brute force, merupakan salah satu metode serangan yang paling umum digunakan oleh para penyerang cyber untuk mendapatkan akses yang tidak sah ke sistem atau akun dengan cara mencoba semua kemungkinan kombinasi kata sandi secara berurutan hingga menemukan yang benar. Serangan ini bertujuan untuk “menebak” atau menerobos masuk ke dalam sistem atau akun dengan mencoba semua kombinasi kata sandi yang mungkin hingga berhasil.
Pada dasarnya, serangan brute force menggunakan kekuatan komputasi yang sangat besar untuk memecahkan kode akses atau kata sandi. Penyerang akan menggunakan program otomatis yang dikenal sebagai “brute forcer” atau “cracker” untuk melakukan serangan ini secara otomatis tanpa perlu interaksi manusia.
Sistem atau akun yang rentan terhadap serangan brute force biasanya tidak memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai, seperti pembatasan percobaan kata sandi yang gagal atau kebijakan peninjauan kata sandi yang kuat. Ini adalah alasan mengapa sangat penting untuk memilih kata sandi yang kompleks dan unik serta mengembangkan kebiasaan menggantinya secara teratur.
Metode Brute Force Attack
Serangan Brute Force Attack merupakan sebuah metode yang umum digunakan oleh peretas untuk mencoba mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau akun dengan cara mencoba semua kemungkinan kombinasi kata sandi secara berurutan. Meskipun metode ini cukup sederhana, namun peretas terus mengembangkan berbagai variasi dan teknik baru untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka. 6 metode Brute Force Attack yang unik yang telah digunakan oleh peretas.
1. Brute Force dengan Menggunakan Rainbow Table:
Rainbow table adalah sebuah tabel yang berisi berbagai kombinasi kata sandi yang telah di-hash sebelumnya. Dalam serangan ini, peretas menggunakan tabel ini untuk mencocokkan hash kata sandi target dengan hash kata sandi yang tersimpan dalam tabel untuk mendapatkan kata sandi asli. Metode ini dapat mempercepat proses serangan dengan menghindari meng-hash kata sandi secara berulang-ulang.
2. Brute Force pada Password Secara Simultan:
Metode ini melibatkan serangan pada beberapa akun atau sistem secara bersamaan. Peretas akan menggunakan program atau skrip yang dapat memproses serangan brute force pada banyak target dalam waktu yang bersamaan. Hal ini memungkinkan peretas untuk meningkatkan efektivitas serangan dan memperoleh akses ke banyak akun atau sistem dalam waktu yang lebih singkat.
3. Brute Force pada Password dengan Pattern Spesifik:
Dalam metode ini, peretas mencoba kombinasi kata sandi yang spesifik berdasarkan pola tertentu yang mungkin digunakan oleh pengguna. Mereka dapat mencoba kombinasi seperti tanggal lahir, nama depan, nama keluarga, atau kombinasi lain yang umum digunakan oleh pengguna sebagai basis kata sandi mereka. Metode ini memanfaatkan kebiasaan pengguna yang kurang aman dalam memilih kata sandi mereka.
4. Brute Force pada Password dengan Menggunakan Hybrid Attack:
Metode ini menggabungkan teknik brute force dengan teknik lain seperti dictionary attack atau hybrid attack pada kata sandi target. Dictionary attack menggunakan daftar kata-kata umum dan kata-kata yang ditemukan dalam kamus untuk mencoba sebagai kata sandi. Dengan menggabungkan brute force dan dictionary attack, peretas dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam mendapatkan kata sandi yang tepat.
5. Brute Force pada Password dengan Menggunakan Distributed Network:
Dalam metode ini, peretas menggunakan jaringan komputer yang terdistribusi untuk melakukan serangan brute force pada target tertentu. Setiap komputer dalam jaringan ini ditugaskan untuk mencoba kombinasi kata sandi tertentu, sehingga serangan brute force menjadi lebih cepat dan efisien. Metode ini memanfaatkan komputasi paralel dalam skala besar untuk meningkatkan kekuatan serangan.
6. Brute Force pada Password dengan Menggunakan GPU:
Metode ini melibatkan penggunaan kartu grafis (GPU) yang kuat untuk mempercepat proses serangan brute force. GPU memiliki kecepatan pemrosesan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan CPU, sehingga dapat digunakan untuk mencoba kombinasi kata sandi dalam waktu yang lebih singkat. Peretas menggunakan teknik ini untuk meningkatkan kecepatan dan efektivitas serangan brute force mereka.
Akbiat Dari Serangan Brute Force
Serangan brute force ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada sistem atau akun yang diserang. Beberapa konsekuensi dari serangan ini antara lain:
1. Pembobolan Akun
Jika serangan sukses, penyerang dapat mendapatkan akses yang tidak sah ke akun pengguna dan menggunakan informasi tersebut untuk tujuan yang tidak diinginkan, seperti mencuri data pribadi, mengubah hak akses, atau membuat perubahan yang merugikan.
2. Kerentanan Sistem
Serangan brute force yang berhasil dapat mengungkapkan kerentanan dalam sistem atau aplikasi yang menggunakan metode autentikasi lemah atau tidak memadai. Hal ini dapat memberi peluang bagi penyerang untuk melakukan serangan lanjutan atau mengakses data yang sensitif.
3. Overload Server
Serangan brute force sering kali melibatkan pengulangan percobaan kata sandi yang gagal yang mengarah pada permintaan yang berlebihan terhadap server. Ini dapat menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan crash pada server, menghasilkan downtime yang merugikan bagi pengguna.
Cara Mencegah Serangan Brute Force
Untuk melindungi sistem atau akun Anda dari serangan brute force, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Penggunaan Kata Sandi Kuat
Gunakan kata sandi yang kompleks dan unik yang terdiri dari kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan kata-kata umum atau kata sandi yang mudah ditebak.
2. Pembatasan Percobaan Gagal
Aktifkan batasan pada percobaan kata sandi yang gagal untuk mencegah penyerang mencoba semua kemungkinan kombinasi secara berulang. Setelah jumlah percobaan yang ditentukan (misalnya, 5 percobaan), sistem harus memblokir akses untuk sementara waktu.
3. Peninjauan Rutin Kata Sandi
Selalu perbarui kata sandi secara berkala dan hindari penggunaan yang sama dengan akun atau sistem lain. Mengganti kata sandi secara rutin dapat mengurangi risiko serangan brute force.
4. Penggunaan Captcha
Menambahkan Captcha di formulir login dan registrasi juga dapat membantu melindungi akun atau sistem dari serangan brute force dengan memastikan bahwa hanya manusia yang dapat melakukan akses.
Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk memastikan bahwa perangkat dan perangkat lunak yang digunakan telah diperbarui dengan pembaruan terbaru, karena kerentanan yang sudah diketahui dapat dieksploitasi oleh serangan brute force.
Penutup
Mengamankan sistem dan akun kita dari serangan brute force membutuhkan langkah-langkah keamanan yang adecuade. Penggunaan kata sandi yang kuat, pengaturan kebijakan keamanan yang membatasi percobaan kata sandi yang gagal, serta pembaruan perangkat dan perangkat lunak yang teratur adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk melindungi diri kita dari ancaman serangan brute force.